POTENSI BERANAK KEMBAR SETELAH MENDAPATKAN PERLAKUAN PAKAN DALAM USAHA MENINGKATKAN PENDAPATAN PETERNAK: SAPI BALI SEBAGAI MODEL

Abyadul Fitriyah, Isyaturriyadhah Isyaturriyadhah

Abstract


Daging sapi dan sapi bakalan yang masih diimport di Indonesia dalam jumlah besar, merupakan suatu keadaan yang kurang mendukung Program Swasembada Daging Sapi nasional, sehingga harus segera dicarikan solusi pemecahannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah metode pengaturan pakan dan perkawinan pada sapi Bali dapat meningkatkan potensi beranak kembar secara alami, sehingga dapat meningkatkan pendapatan bagi peternak. Dengan demikian metode ini dapat dimanfaatkan sebagai solusi meningkatkan produksi daging sapi untuk mendukung percepatan program pemerintah NTB yaitu Bumi Sejuta Sapi (NTB-BSS).

         Penelitian dilakukan di Pulau Lombok di tiga (3) Kabupaten yaitu Kab. Lombok Tengah, Kab. Lombok Barat dan Kab. Lombok Utara, mengamati performans produksi 20 ekor induk sapi Bali yang punya sejarah beranak kembar (BK); 20 ekor anak kembar sapi Bali (AK); 20 ekor induk sapi Bali beranak tunggal (BT) dan 20 ekor anak tunggal sapi Bali (AT) selama 6 bulan. Variabel yang diamati : Konsumsi pakan dan performan produksi induk sapi Bali dan performan produksi anak sapi Bali (bobott badan, kadar hormon FSH dan LH yang ada di dalam darah). Data yang diperoleh di analisis menggunakan t-test.

            Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata konsumsi nutrien induk sapi Bali, tampak berada dibawah kisaran kebutuhan ternaknya, yaitu 9,2% kebutuhan protein kasar (PK) untuk BK dan 9,0% untuk BT; kebutuhan TDN baik BK maupun BT sekitar 55%, sedangkan pada kebutuhan berat kering (BK) yaitu 3,5% untuk BK dan 3,2% untuk BT.  Kejadian beranak kembar secara alami nyata (P<0,01) menurunkan bobot badan BK dibandingkan BT yaitu rerata BB BK = (221,25±48,72) kg lebih rendah dibandingkan  BT = (223,05±57,31) kg, tetapi nyata (P<0,01) meningkatkan kadar hormon (mlU/ml) FSH dan LH di dalam darah BK dibanding BT : (FSH = 0,46±0,08 vs 0,38±0,06 dan LH = 0,13±0,12vs0,12±0,09). Disimpulkan, beranak kembar meningkatkan efisiensi produktivitas sapi Bali induk dan meningkatkan pendapatan bagi peternak sapi sehingga berpotensi dimanfaatkan untuk mempercepat program swasembada daging.

Keywords


Beranak kembar, Sapi Bali induk dan Produktivitas

Full Text:

PDF

References


Adi Ahdiat, 2023. Impor Daging Meningkat pada 2022, Capai Rekor Tertinggi Baru. Databoks. Diambil dari: https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/05/16/impor-daging-meningkat-pada-2022-capai-rekor-tertinggi-baru

Anonimus, 2008. Pemetaan Sapi Beranak Kembar di Kalimantan Selatan. Dinas Peternakan Tk. I Provinsi Kalimantan Selatan. Banjarmasin.

Astuti, M. 1080. Statistik. Fak. Peternakan, Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta

de Rose, E.P. and J. W. Wilton. 2009. Productivity and profitability of twin births in beef cattle. J Anim Sci 2009. 69:3085-3093. May 6, 2009. American Society of Animal Science. 14 Desember 2011.

Kirkpatrick, B.W. 2002. Management of twinning cow herds. J.Anim. Sci. 80 (Eds. Suppl.). 7 November 2011.

Komisarek, J. and Z, Dorynek. 2002. Genetic aspects of twinning in cattle. J. Appl. Genet. 43(1), 2002, pp. 55-68. Review article. Department of Cattle Breeding, August Cieszkowski Agricultural University of Poznañ. Poland. 3 November 2011.

Kunkle, W.E. and R. S. Sand. 2003. Effect of Body Condition on Rebreeding. IFAS Extension. University of Florida.

Muhammad, G.A.L. (2011). Strategi Pemeliharaan Ternak Sapi. Pendampingan Program Swasembada Daging Sapi Kerbau (PSDSK). Hasil Penelitian. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat.

Notter, D.R. 2009. Defining Biological Efficiency of Beef Production. Dept. of Animal and Poultry Science. Virginia Polytechnic Institute and State University, Blacksburg.

Peters, A.R. and P.J.H. Ball. 1995. Reproduction In Cattle. Second edition. Blackwell Science Ltd. Oxford, England.

Robinson, J.J., C.J. Ashworth, J.A. Rooke, L.M. Mitchell and T.G. McEvoy. 2006. Nutrition and fertility in ruminant livestock. Sustainable Livestock System Group. Scottish Agricultural College. Aberdeen. United Kingdom.

Suryani, NN., Suarna IW., Sarini, NP., Mahardika IG., Duarsa MAP. 2017. Pemberian Ransum Berenergi Tinggi Memperbaiki Performans Induk dan Menambah Bobot Lahir Pedet Sapi Bali. Jurnal Veteriner. Vol. 18 No. 1 : 154-159. DOI: 10.19087/jveteriner.2017.18.1.154

van Vleck, L.D. and K.E. Gregory. 1996. Genetik Trend and Environment

Effects in a Population of Cattle Selected for Twinning. J. Anim. Sci. 74: 522-528. American Society of Animal Science. 7 November 2011.




DOI: https://doi.org/10.36355/jas.v6i2.1269

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 JAS (Jurnal Agri Sains)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.



JAS (Jurnal Agri Sains) online ISSN 2581-0227 is published by Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Muara Bungo