DIVERSIFIKASI PADA LAHAN KONSERVASI EX SITU OBAT HERBAL SUKU ANAK DALAM DESA PEMATANG KABAU KECAMATAN AIR HITAM KABUPATEN SAROLANGUN PROVINSI JAMBI
Asnawati Is, Ridwan Ridwan, Budi Prastia, Fuad Muchlis, Elwamendri Elwamendri, Ade Octavia
Abstract
Pemberdayaan masyarakat Desa Pematang Kabau, terutama komunitas Suku Anak Dalam (SAD) dalam mengembangkan obat herbal spesifik Taman Nasional Bukit Dua Belas (TNBD) merupakan sebuah upaya membangun kesadaran (awakening), pemahaman (understanding), pemanfaatan (harnessing), dan penggunaan (using) akan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki, potensi sumber daya alam yang tersedia di dalam TNBD serta rencana dan harapan terkait kepentingan komunitas SAD yang bercita-cita ingin memperbaiki kualitas kehidupannya di masa depan. Konservasi ex situ adalah upaya yang dilakukan dengan menjaga dan mengembangbiakkan jenis tumbuhan obat herbal spesifik TNBD di luar habitat alaminya. Potensi obat herbal yang tersedia di dalam TNBD selama ini digunakan untuk pengobatan tradisional SAD, mengindikasikan bahwa komoditi ini memiliki potensi untuk dikembangkan, termasuk diolah dan di kemas menjadi bentuk yang menarik dan dapat diterima oleh pasar untuk meningkatkan nilai ekonomi SAD sebagai alternatif sumber penghidupan mereka di masa depan. Sistem tanaman polikultur dengan pilihan tanaman rimpang di lahan tanaman obat herbal komunitas SAD sebagai diversifikasi tanaman. Penguatan kelembagaan ekonomi dan peningkatan produksi obat herbal juga ditingkatkan kapasitasnya terhadap kelompok, baik tata kelola kelompok, administrasi dan keuangan, serta kapasitas SDM anggotanya baik dalam budidaya tanaman obat herbal, diversifikasi tanaman rimpang maupun dalam meningkatkan jumlah dan kualitas produk obat herbal yang dihasilkan. Produk obat herbal yang dihasilkan mendapatkan kepastian pasar dengan terbangunnya jejaring pasar baik secara offline maupun online atau e commerce.
Keywords
Diversifikasi, Konservasi ex situ, Obat Herbal
References
Boateng, W. Evaluating the Efficacy of Focus Group Discussion (FGD) in Qualitative Social Research. Internasional Journal of Business and Social Science, 3(7), 54-57. 2012.
Dilshad, R.M & Latif, M. I. Focus Group Interview as a Tool for Qualitative Research : An Analysis. Journal of Social Sciences, 33(1), 191 – 198. 2013.
Muchlis, F. 2021. Laporan Matching Fund Kedai reka. Universitas (tidak diterbitkan).
Muchlis, F. Sejarah Marginalisasi Orang Rimba Bukit Dua Belas di Era Orde Baru. Paramita: Historical Studies Journal, 26(2). 2016
Mulyani, W & Parapat, J.H. Demografi Orang Rimba/Suku Anak Dalam
TNBD (W. Mulyani (ed)). Balai Taman Nasional Bukit Duabelas.
Paramita, A & Kristiana, L. Teknik Focus Group Discussion dalam Penelitian Kualitatif (Focus Group Discussion Tehnique in Qualitative Research). Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 117 – 127. 2013
Poppe M & Rohdewohld R. Guidelines on Capacity Building in the Regions Module A : The Capacity Building Cycle-From Capacity Building Needs Assessment (CBNA) Towards the Capacity Building Action Plan (CBAP). GTZ. 2005.
DOI:
https://doi.org/10.36355/jas.v7i2.1198
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 JAS (Jurnal Agri Sains)

This work is licensed under a
Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.