MINAT PETANI TERHADAP PENGGUNAAN TEKNOLOGI FEROMON SEKS PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH DI KECAMATAN ARGAPURA KABUPATEN MAJALENGKA
Abstract
Serangan OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) berdampak signifikan terhadap produktivitas tanaman bawang merah. Salah satunya ialah serangan hama ulat bawang (Spodoptera exigua), yang merupakan hama utama dalam budidaya bawang merah. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan serangan hama ini bisa menyampai 100% kerusakan jika tidak ditangani secara tepat. Dalam penanganannyapetani belum begitu paham sehingga masih banyak menggunakan bahan kimia sebagai solusi utama, padahal ada alternatif lain seperti penggunaanferomon seks.Tujuan penelitian ini ialah untuk menganalisis secara deskriptif sejauh mana minat petani, menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh serta menentukan strategi dalam peningkatkan minat petani terhadap penggunaan feromon seks. Penelitian dilakukan di 3 desa yaitu Desa Cibunut, Tejamulya dan Sukasari Kaler Kecamatan Argapura Kabupaten Majalengka dengan jumlah sampel sebanyak 69 orang diambil. Variabel penelitan meliputi umur, lama pendidikan, lama berusahatani, kegiatan penyuluhan, ketersediaan sarana dan prasarana dan ketersediaan sumber informasi serta variabel terikat yaitu minat petani terhadap penggunaan feromon seks. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa minat petani termasuk kedalam kategori tinggi. Faktor-faktor yang berpengaruh yaitu lama pendidikan, kegiatan penyuluhan dan ketersediaan sarana dan prasarana. Strategi peningkatan minat petani dalam penggunaan teknologi feromon seks ialah dengan dilakukannya peningkatan masing-masing indikator yang berpengaruh serta ditambah dengan adanya kegiatan penyuluhan secara rutin terkait teknologi feromon seks dan diadakannya petak percontohan.
ABSTRACT
Attacks by plants-disturbing organisms have a significant impact on the productivity of shallots. One of tehem is the attack of the shallot pest (Spodoptera exigua) which is the main pest in the cultivation of shallots. The results of previous studies show that this prst attack can reach 100% of the damage if it is not handled properly. In handling it farmers do not really understand so they still use chemicals as the main solution, even though there are other alternatives such as the use of sex pheromones. The purpose of this study is to analyze descriptively the extent to which farmers are interested, analyze the influencing factors and determine strategies to increase farmers interest in the use of sex pheromone technology. The research was conducted in 3 villages, namely Cibunut, Tejamulya and Sukasari Kaler villages, Argapura sub-districts Majalengka district with a total sample of 69 people. Research variabels include age, length of education, length of farming, extension activities, availability of infrastructure and availability of information sources and the dependent variable is farmers interst in the use of sex pheromones. The results of this study indicate that the interest of farmers is included in the high category. The influencing factors are the length of education, extension activities and the availability of infrastructure. The strategies to increase farmers interest in the use of sex pheromone technology is tp increase each influential indicator and add to regular outreach activities related to sex pheromone technology and the holding of pilot plots.
Keywords : farmers interest, sex pheromone technology, onion caterpillars.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Aningtyaz, N., Harniati, H., & Kusnadi, D. (2020). Minat Kelompok Wanita Tani (Kwt) pada Pertanian
Perkotaan melalui Budidaya Sayuran secara Vertikultur di Kecamatan Serpong Kota Tangerang Selatan. Jurnal Inovasi Penelitian, 1(3), 579-588.
Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat. 2016. Produksi Tanaman Sayuran (Bawang Merah, Cabe Merah Besar, Kentang, Kubis dan Petsai) Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat, 2016 . [Online]. Tersedia di https://jabar.bps.go.id/statictable/2018/03/14/305/produksi-tanamansayuran-bawang-merah.html.
Effendy, Lukman dan Muslihat. 2013. Motivasi Petani Dalam Penerapan Teknologi PTT Padi Sawah (Oryza Sativa L.) Di Desa Gunung Sari Provinsi Sulawesi Barat.
Effendy, L. dan A. Yetsi (2018). Motivasi Anggota Kelompok Tani dalam Peningkatan Fungsi Kelompok. Bogor: Universitas Muhammadyah Palopo. Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol. 4 No.1
Panurat, SM. 2014. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Petani Berusahatani Padi di Desa Sendangan Kecamatan Kakas Kabupaten Minahasa. Manado: Fakulatas Pertanian. Universitas SAM Ratulangi
Ginting, EN dan Sihombing, Dionisius.2018. analisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat petani berusaha tani jagung di desa mardingding. Universitas Negeri Medan
Harniati dan Anwarudin, O. 2018. The Interest and Action of Young Agricultural Entrepreneur on Agribusiness in CianjurRegency, West Java. Jurnal Penyuluhan, September 2018 Vol.14 No.2.
Erliadi. 2015. Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi Minat Petani Menggunakan Benih Varietas Unggul Pada Usahatani Padi Sawah (Oryza Sativa, L) Di Kecamatan Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang. AGRISAMUDRA, Jurnal Penelitian Vol.2 No.1 Januari – Juni 2015
Haryati, Yati dan Agus N (2009). Peluang Pengembangan Feromon Seks Dalam Pengendalian Hama Ulat Bawang (Spodoptera exigua) Pada Bawang Merah. Jurnal Litbang Pertanian
Hermanto, H., Effendi, L., & Billah, T. (2020). Minat Pengembangan Koperasi Tani pada Komunitas Usaha Tani Padi Sawah di Kecamatan Cikedung. Jurnal Inovasi Penelitian, 1(3), 361-370.
Moekasan, K.T., L. Prabaningrum, dan M.L. Ratnawati. 2005. Penerapan PHT pada Sistem Tanam Tumpang Gilir Bawang Merah dan Cabai. Monografi No. 19. Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Lembang.
Nurhuda, Mutia.2018. Hubungan persepsi tentang koperasi dengan minat berkoperasi anggota gapoktan sebagai penguatan kelembagaan. Fakultas ekonomi dan Manajemen.Institut Pertanian Bogor
Pujiharti, Y dan Ernawati. 2012. Faktor-faktor Penentu Distribusi Inovasi Pengelolaan Tanaman Terpadu Padi Sawah di Lampung. Junal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Holtikultura. 2017. Keindahan Hamparan Bawang Merah di Dataran Tinggi Majalengka. [Online]. Tersedia di: http://hortikultura.litbang.pertanian.go.id/berita-822-keindahan-hamparanbawang-merah-di-dataran-tinggi-majalengka.html.
Setiawan, I., Kusnadi, D., & Harniati, H. (2020). Minat Petani dalam Pengembangan Kawasan Rumah Pangan Lestari (Krpl) Sistem Vertikultur di Kecamatan Cilaku Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat. Jurnal Inovasi Penelitian, 1(3), 513-522.
Silaban, C. A. 2019. Laporan Tugas Akhir: Minat Petani Kakao dalam
Melakukan Fermentasi Biji Kakao di Kec. Binjai Kab. Langkat. Jurusan Perkebunan. Politeknik Pembangunan Pertanian Medan.
Syaqilla, S., Hartono, R., & Maryani, A. (2020). Minat Anggota Kwt Dalam Penggunaan Trichoderma SP. Pada Budidaya Cabai (Capsicum Annum L.) di Desa Tungkal I Kecamatan Tungkal Ilir. Jurnal Inovasi Penelitian, 1(4), 659-672.
Yusmel, M. R., Afrianto, E., & Fikriman, F. (2019). Faktor-faktor Sosial Ekonomi yang Mempengaruhi Keberhasilan Produktivitas Petani Padi Sawah di Desa Seling Kecamatan Tabir Kabupaten Merangin. JAS (Jurnal Agri Sains), 3(1).
Zahara, Yulia Pujiharti dan Marsudin Silalahi. 2013. Proses Pengambilan Keputusan dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Petani Terhadap Penggunaan Varietas Unggul Padi di Kabupaten Lampung Selatan.
DOI: https://doi.org/10.36355/jas.v5i2.667
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 JAS (Jurnal Agri Sains)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

















