PEMBATALAN PERNIKAHAN KARENA SUAMI MEMILIKI PENYAKIT GANGGUAN MENTAL PERSPEKTIF MAQASHID SYARI’AH (Analisis Putusan Pengadilan Agama Bogor Nomor 312/Pdt.G/2022/PA.Bgr)
Abstract
ABSTRACT
In Islam, marriage annulment is called faskh. Faskh means to revoke or delete. This case was obtained in the Bogor Religious Court Decision number 312/Pdt.G/2022/PA.Bgr where the wife was deceived by the husband's mental health. The purpose of this study is to determine the considerations of the Bogor Religious Court Judge in deciding Decision Number 312/Pdt.G/2022/PA.Bgr and reviewing the Bogor Religious Court Judge's Decision Number 312/Pdt.G/2022/PA.Bgr based on the maqashid sharia perspective. This research method is a type of qualitative method research. With a normative juridical research approach. The data sources used are primary data and secondary data in the form of documents, journals, scientific papers, and previous studies related to the problem of marriage annulment. The results showed that the Panel of Judges considered that because there was fraud in the marriage, the Bogor Religious Court granted the lawsuit and decided on the annulment. Based on the plaintiff's reason, it is in accordance with Article 27 paragraph (2) of the Marriage Law Article 72 paragraph (2) KHI. The dissolution of the marriage is also in accordance with the principles of maqashid sharia in the needs of the daruriyat benefit, namely maintaining and realizing the very basic needs for the life of mankind. namely protecting religion, protecting the soul, protecting the mind, protecting offspring, and protecting property.
Keywords: Cancellation; Wedding; Maqashid Sharia.
ABSTRAK
Dalam islam pembatalan pernikahan disebut dengan faskh. Faskh berati mencabut atau menghapus. Di antara pembatalan nikah adalah karena adanya penipuan. kasus ini didapat pada Putusan Pengadilan Agama Bogor nomor 312/Pdt.G/2022/PA.Bgr di mana istri tertipu dengan kesehatan mental suami. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pertimbangan Hakim Pengadilan Agama Bogor dalam memutuskan Putusan Nomor 312/Pdt.G/2022/PA.Bgr serta meninjau Putusan Hakim Pengadilan Agama Bogor Nomor 312/Pdt.G/2022/PA.Bgr berdasarkan perspektif maqashid syariah. Metode penelitian ini adalah jenis penelitian metode kualitatif. Dengan pendekatan penelitian yuridis normatif. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder berupa dokumen-dokumen, jurnal, karya ilmiah, maupun penelitian-penelitian terdahulu yang berhubungan dengan permasalahan pembatalan pernikahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Majelis Hakim mempertimbangkan karena adanya penipuan dalam pernikahan maka Pengadilan Agama Bogor mengabulkan gugatan dan memutus pembatalan tersebut. Berdasarkan alasan Penggugat maka sesuai dengan Pasal 27 ayat (2) UU Perkawinan Pasal 72 ayat (2) KHI. Putusnya perkawinan tersebut juga sesuai dengan prinsip maqashid syariah dalam kebutuhan kemaslahatan daruriyat yaitu memelihara dan mewujudkan kebutuhan-kebutuhan yang sangat asasi bagi kehidupan umat manusia. yaitu menjaga agama, menjaga jiwa, menjaga akal, menjaga keturunan, dan menjaga harta.
Kata Kunci: Pembatalan; Pernikahan; Maqashid Syariah.
Keywords
Full Text:
PDF 173-186References
Buku-buku
As-Syatiri, Ahmad bin Umar. Al-Yaqut An-Nafis Fi Madzhab Ibnu Idris. Cet. 1. Dar Al-Manhaj Lebanon-Beirut, 1432 H.
Al Lahim, Abdul Karim bin Muhammad. Al-Matla’ ‘Ala Daqoiki Zada Al-Mustaqni’. Cet. 1, Dar Kanus Isbiliya Ar-Riyadh-Al Mamlakah Al Arobiyyah As-suudiyah, 1431 H.
Al Islamiyah Lajnah Al Fatawa bi Syabakah. Fatawa As-Syabakah Al-Islamiyah, 1430 H.
Ath-Thabari, Muhammad bin Jarir bin Yazid bin Kasir bin Galib Al-Amali Abu Ja’far. Jami’ul Bayan fi Takwilil Quran. Cet. I. Muasasah Ar-Risalah, 1420 H.
al-Khadimi, Nur al-Din ibn Mukhtar. Ilmu al-Maqoshid al-shar’iayah. Riyad: Maktabat al-‘Abikan, 2001.
al-Hasan, Ismail. Nazariyat al-Maqashid ‘inda al-Imam Muhammad al-Fahir ibn ‘Ashur. Virginia: al-Ma‘had al-‘Alami li al-Fikr al-Islami, 1995.
al-Hasan, Khalifah Babikr. falsafah maqashid al-Tasri’ fi al-Fiqh al-Islami. Kairo: Maktabah Wahbah, 2000.
Badawi, Yusuf Ahmad Muhammad. Maqashid al-Syariah ‘ind ibnu Taimiyah. Yordania: Dar al-Nafa ‘is, 2000.
Hidayat, Yusuf. Panduan Pernikahan Islam, 2019.
Khotib, Muhammad Muhammad Abdul Lathif. Audohu At-tafasir. cet. 6, Matba’ah: Misriyah, 1383 H.
Lasyin, Musa Syahin. Fath Al-Mun’im Syarah Sahih Muslim. Cet. 1. Dar As-Syuruq, 1423 H.
Lihsasanah, Ahsan. Fiqih al-Maqashid ‘Inda al-Imam al-Shatibi. Mesir: Dar al-Salam, 2008.
Saleh, K. Wanjik. Hukum Perkawinan. Jakarta: Ghalia Indonesia, 1980.
Umar, Umar ibn Saleh. Maqashid al-Syari’ah ‘inda al-Imam al-‘Izz al-Din ibn ‘Abd as-Salam. Yordani: Dar al-Nafa’is, 2003.
Yunus, Mahmud. Kamus Arab-Indonesia. Jakarta: Hidakarya Agung, 1990.
Jurnal
Nurissa, Karenina, Yandi Maryandi dan Ilham Mujahid. (2022). Tinjauan Maqashid Syariah terhadap Kawin Paksa. Jurnal Bandung Conference Series: Islamic Family Law, 2, no. 2, 4.
Skripsi
Rizal, Mar’i Muhammad. 2022. Pembatalan Perkawinan Karena Adanya Unsur Penipuan Dan Akibat Hukumnya Dalam Prespektif Hukum Islam (Studi Kasus Putusan Nomor 2389/Pdt.G/2020/PA.Kdl). skripsi. UIN Walisongo: Semarang.
Sumber lain
Direktori Putusan Mahkamah Agung, 2022
DOI: https://doi.org/10.36355/rlj.v4i1.1064
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Muhammad Syafiul Husna, Sabilul Muhtadin

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.




.png)