STUDI KONTRUKSI ALAT TANGKAP TANGKUL (LIFT NET) DI ALIRAN SUNGAI BATANGHARI KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR PROPINSI JAMBI
Abstract
Tangkul atau anco adalah sejenis jaring angkat (lift nets) yang dioperasikan dengan
tangan. Alat tangkap ikan ini terdiri dari jaring berbentuk persegi yang keempat ujungnya
diikatkan pada dua batang bambu atau kayu yang dipasang bersilang tegak lurus. Tujuan
penelitian adalah untuk mengetahui kontruksi alat tangkap Tangkul yang di operasikan di
Sungai Batanghari Desa Sabak Kecamatan Sabak Kabupaten Tanjung Jabung Timur Propinsi
Jambi dan untuk mengetahui jenis ikan yang tertangkap dengan alat tangkap tangkul di Sungai
Batanghari Desa Sabak Kecamatan Sabak Kabupaten Tanjung Jabung Timur Propinsi Jambi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif.
Survei dilakukan kepada nelayan sebagai responden.Observasi dilakukan dengan
menginventarisasi jumlah dan jenis alat tangkap yang digunakan di Sungai Batanghari, dan
melakukan kegiatan konsultasi setiap alat tangkap Tangkul. Selain itu metode penangkapan
ikan juga diamati langsung ataupun wawancara kepada nelayan yang menggunakan alat
tangkap tangkul. Untuk penentuan lokasi penelitian berdasarkan tujuan penelitian dengan cara
Purposive Sampling artinya lokasi pengambilan sampel penelitian diambil sesuai dengan
kebutuhan dengan pertimbangan pemanfaatan alat tangkap Tangkul di aliran Sungai
Batanghari Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ukuran alat tangkap Tangkul yang di operasikan
di Perairan Sungai Batanghari terdapat lima ukuran alat tangkap tangkul diantaranya, ukuran 2
x 2 m, 3 x 3 m, 4 x 4 m, 6 x 6 m dan 8 x 8 m sedangkan konstruksi terdiri dari: bahan waring
dengan mesh size ½ dan 1 mm, gagang dari bambu diameter 3-6 cm, panjang 3-6 m, kerangka
(frame) cabang dari bambu diameter 1,5-2 cm berjumlah 4 buah, penyambung kerangka
cabang, berjumlah 2 buah terbuat dari bambu diameter 1,50-3 cm cm panjang 20-30 cm. Dari
beberapa ukuran alat tangkap tangkul tersebut ukuran 4 x 4 m merupakan ukuran yang tepat di
gunakan di aliran sungai Batanghari. Jenis hasil tangkapan Tangkul terdiri atas 11 (sebelas)
spesies yang sebagian tergolong jenis ikan ekonomis penting yaitu ikan lais (Criptopterus
limpok (Blkr)), Lambak (Thinnicthys thynnoides), Sitam, Kalui (Osphronemus goramy lac),
Piat (Puntius schwanefeldi), Patin, (Pangasius hypothalamus) Seburuk, Seluang (Rasbora,
spp), Seluang Pipih (Rasbora argyrotaenia) dan udang. Ikan yang paling banyak tertangkap
pada alat tangkap Tangkul adalah ikan Lambak (Thinnicthys thynnoides) yaitu 143 sedangkan
jumlah hasil tangkapan alat tangkap tangkul yang paling sedikit terdapat ikan Kalui dengan
tangan. Alat tangkap ikan ini terdiri dari jaring berbentuk persegi yang keempat ujungnya
diikatkan pada dua batang bambu atau kayu yang dipasang bersilang tegak lurus. Tujuan
penelitian adalah untuk mengetahui kontruksi alat tangkap Tangkul yang di operasikan di
Sungai Batanghari Desa Sabak Kecamatan Sabak Kabupaten Tanjung Jabung Timur Propinsi
Jambi dan untuk mengetahui jenis ikan yang tertangkap dengan alat tangkap tangkul di Sungai
Batanghari Desa Sabak Kecamatan Sabak Kabupaten Tanjung Jabung Timur Propinsi Jambi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif.
Survei dilakukan kepada nelayan sebagai responden.Observasi dilakukan dengan
menginventarisasi jumlah dan jenis alat tangkap yang digunakan di Sungai Batanghari, dan
melakukan kegiatan konsultasi setiap alat tangkap Tangkul. Selain itu metode penangkapan
ikan juga diamati langsung ataupun wawancara kepada nelayan yang menggunakan alat
tangkap tangkul. Untuk penentuan lokasi penelitian berdasarkan tujuan penelitian dengan cara
Purposive Sampling artinya lokasi pengambilan sampel penelitian diambil sesuai dengan
kebutuhan dengan pertimbangan pemanfaatan alat tangkap Tangkul di aliran Sungai
Batanghari Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ukuran alat tangkap Tangkul yang di operasikan
di Perairan Sungai Batanghari terdapat lima ukuran alat tangkap tangkul diantaranya, ukuran 2
x 2 m, 3 x 3 m, 4 x 4 m, 6 x 6 m dan 8 x 8 m sedangkan konstruksi terdiri dari: bahan waring
dengan mesh size ½ dan 1 mm, gagang dari bambu diameter 3-6 cm, panjang 3-6 m, kerangka
(frame) cabang dari bambu diameter 1,5-2 cm berjumlah 4 buah, penyambung kerangka
cabang, berjumlah 2 buah terbuat dari bambu diameter 1,50-3 cm cm panjang 20-30 cm. Dari
beberapa ukuran alat tangkap tangkul tersebut ukuran 4 x 4 m merupakan ukuran yang tepat di
gunakan di aliran sungai Batanghari. Jenis hasil tangkapan Tangkul terdiri atas 11 (sebelas)
spesies yang sebagian tergolong jenis ikan ekonomis penting yaitu ikan lais (Criptopterus
limpok (Blkr)), Lambak (Thinnicthys thynnoides), Sitam, Kalui (Osphronemus goramy lac),
Piat (Puntius schwanefeldi), Patin, (Pangasius hypothalamus) Seburuk, Seluang (Rasbora,
spp), Seluang Pipih (Rasbora argyrotaenia) dan udang. Ikan yang paling banyak tertangkap
pada alat tangkap Tangkul adalah ikan Lambak (Thinnicthys thynnoides) yaitu 143 sedangkan
jumlah hasil tangkapan alat tangkap tangkul yang paling sedikit terdapat ikan Kalui dengan
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.36355/semahjpsp.v1i2.156
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 SEMAH Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan
SEMAH (Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan) online ISSN 2580-0736 is published by Fakultas Perikanan Universitas Muara Bungo

11.png)




