FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PADA PERENCANAAN PENGEMBANGAN KAWASAN KOPI

Fery Murtiningrum, Melinda Noer, Sri Wahyuni, Dodi Devianto

Abstract


Perencanaan Pengembangan Kawasan kopi penting menjadi perhatian karena menjadi dasar sebuah proses pengembangan kawasan dilakukan untuk pembangunan berkelanjutan. Pengembangan kawasan termasuk juga pengembangan kawasan kopi dilakukan untuk mencapai tujuan sebagaimana tertuang pada rencana pengembangan kawasan kopi (Action Plan). Perencanaan Pengembangan kawasan kopi disusun berdasarkan penggalian kebutuhan dan permasalahan serta potensi yang ada  berbasiskan pemberdayaan masyarakat. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui faktor faktor yang berhubungan dengan pemberdayaan masyarakat pada perencanaan pengembangan kawasan kopi pada 2 kawasan yang menjadi lokasi untuk pengembangan kawasan kopi di Provinsi Bengkulu yaitu di wilayah Kabupaten Kepahiang dan Kabupaten Rejang Lebong. Pada penelitian ini Metode yang digunakan mixed methods research Alat analisa yang digunakan analisa Kualitatif Deskriptif dan analisa menggunakan SEM PLS. Data di ambil dari petani dan informan. Berdasarkan hasil analisa data penelitian diketahui hasil bahwa faktor faktor yang berhubungan dengan pemberdayaan masyarakat pada perencanaan pengembangan kawasan kopi adalah akses informasi, Partisipatif dan kelembagaan lokal, di mana pengaruh masing masing faktor yaitu, untuk akses informasi sebesar 36,81%. untuk partisipatif sebesar 52,42 %  dan faktor kelembangaan lokal sebesar 37,46 %.

Keywords


Pemberdayaan, Pembangunan berkelanjutan, Perencanaan, Kopi

Full Text:

PDF

References


Ahmad Sururi, & Rahmi Mulyasih. (2017). Pemberdayaan Masyarakat melalui Inovasi Perencanaan Pembangunan berbasis 4R (Rembug, Rencana, Realisasi dan Rawat) di Desa Cilangkap Kecamatan Wanasalam sebagai Pilar Utama Kebijakan Partisipatif dan Gotong Royong. Engagement : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(2), 218–238. https://doi.org/10.29062/engagement.v1i2.17

Anwar, A. R. E. (1999). Desentralisasi Spatial melalui pembangunan agropolitan dengan mereplikasi kota kota menengah-kecil di wilayah pedesaan. (1977).

Barambae, Yuliet Elviseni. (2019). Perencanaan kawasan pariwisata di Kecamatan Tomohon Selatan. Jurnal Spasial, 6(2), 321–330.

Budianta, A. (2010). Pengembangan wilayah perbatasan sebagai upaya pemerataan pembangunan wilayah di Indonesia. Jurnal SMARTek, 8(1), 72–82. Diambil dari http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/SMARTEK/article/view/628/546

Creswell. (2009). Research Design (Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hadi, A. P. (2015). Konsep pemberdayaan, partisipasi dan kelembagaan dalam pembangunn. Pusat Pengembangan Masyarakat Agrikarya, (1987), 1–14.

Maryani, Dedeh; Nainggolan, R. (2019). Pemberdayaan Masyarakat (Pertama). Sleman: Penerbit Deepublish.

Murtiningrum, F., & Oktoyoki, H. (2019). Perencanaan Pengembangan Kawasan berbasis Pemberdayaan Masyarakat, Review and Perspectives. JAS (Jurnal Agri Sains), 3(2). https://doi.org/10.36355/jas.v3i2.290

Noer, M. (2004). Pembangunan berbasis kelembagaan adat: sebuah alternatif pembelajaran dari kasus kinerja kelembagaan. Mimbar, XXII No.(2 April-Juni 2006), 235–258.

Riyadi., & Bratakusumah, D. S. (2004). Perencanaan Pembangunan Daerah: Strategi Menggali Potensi Dalam Mewujudkan Otonomi Daerah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Rustiadi. E, Saefulhakim.S, D. R. (2009). Perencanaan dan pengembangan wilayah (ke 4 Mei 2; A. E. Pravitasari, ed.). Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Satori Djaman & Komariah aan. (2020). Metodologi Penelitian Kualitatif (8 ed.). Bandung.

Simamora, A. P., & Supriadi, S. (2013). Analisis potensi sektor pertanian terhadap pengembangan wilayah di Kabupaten Humbang Hasudutan. Ekonom, 16(2), 54–66.

Soetomo. (2018). Pemberdayaan Masyarakat “Mungkinkah muncul antitesisnya?” (IV). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif. Alfabeta.

Suharyanto, S., & Sofianto, A. (2012). Model Pembangunan Desa Terpadu Inovatif di Jawa Tengah. Jurnal Bina Praja, 04(04), 251–260. https://doi.org/10.21787/jbp.04.2012.251-260

Syafa’at. et al. (2016). Konsep Pengembangan Wilayah Berbasis Agribisnis Dalam Rangka Pemberdayaan Petani. Forum penelitian Agro Ekonomi, 21(1), 26. https://doi.org/10.21082/fae.v21n1.2003.26-43

Tarigan, R. (2006). Perencanaan Pembangunan Wilayah (Edisi Revi). Jakarta: Bumi Aksara.

Taylor, N. (2003). More or less meaningful concepts in planning theory (and how to make them more meaningful): A plea for conceptual analysis and precision: Planning Theory, 2(2), 91–100. https://doi.org/10.1177/14730952030022001

Wrihatnolo R.R dan Dwijoyowiyoto R.N. (2007). Manajeman Pemberdayaan Sebuah Pengantar dan Panduan Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta: PT. Elex Komputindo.




DOI: https://doi.org/10.36355/jas.v7i2.1218

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 JAS (Jurnal Agri Sains)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

situs 138

slot dana

 


JAS (Jurnal Agri Sains) online ISSN 2581-0227 is published by Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Muara Bungo 

slot raffi ahmad 777

Slot gacor

https://bkmchughlaw.com/

https://countersatisfiable.org/

BRI303

https://www.thebutterflysoup.com/

POSKOBET

SUNDA787

https://disdiktanjabbar.org/