STUDI KONSTRUKSI ALAT TANGKAP BUBU LIPAT ( Traps ) DAN JENIS – JENIS KEPITING YANG TERTANGKAP DI PERAIRAN MUARA SUNGAI JENGGALU PROVINSI BENGKULU
Abstract
Kecamatan Kampung Melayu adalah salah satu kecamatan yang terdapat di Kota
Bengkulu dengan luas wilayah ± 38,38 dengan jumlah penduduk sebanyak 33.945
jiwa yang masing-masing mempunyai potensi yang berbeda baik dari segi luas
wilayahnya, sumberdaya alamnya, maupun sumberdaya manusianya. Alat tangkap yang
digunakan masyarakat sekitar untuk menangkap kepiting bakau adalah bubu lipat.
Penelitian ini dilaksanakan di perairan Muara Sungai Jenggalu dimulai dari
bulan Oktober 2015 sampai dengan bulan Februari 2016. Penelitian bertujuan untuk
mengetahui konstruksi alat tangkap bubu lipat dan jenis kepiting hasil tangkapan.
Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda survey yaitu
melakukan pengamatan langsung kelapangan guna untuk mendapatkan konstruksi alat
tangkap bubu lipat. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer
meliputi jumlah alat tangkap bubu lipat yang masih beroperasi di perairan Muara Sungai
Jenggalu, spesifikasi alat tangkap, metoda pengoperasian alat tangkap, daerah
penangkapan, jenis kepiting hasil tangkapan. Sedangkan data sekunder adalah data yang
berhubungan dengan tujuan penelitian ini yang digunakan sebagai data pendukung dan
diperoleh dari studi pustaka dan instansi yang terkait.
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 12 unit alat tangkap bubu lipat dan
bubu lipat kerucut 1 unit dengan mesh size 13/4 inci, alat tangkap bubu lipat memiliki 3
bagian yaitu rangka (frame), badan (body), dan mulut (funel). Bagian rangka terbuat
dari besi baja sedangkan badan dan mulut terbuat dari tali berbahan Polyethylen.
Ada 2 jenis kepiting yang tertangkap dengan menggunakan alat tangkap bubu
lipat di antaranya kepiting bakau (Scylla serrata) dan kepiting selasi (Scylla
paramamosain).
Kata kunci : Konstruksi, Bubu Lipat, Kepiting, Rangka
Bengkulu dengan luas wilayah ± 38,38 dengan jumlah penduduk sebanyak 33.945
jiwa yang masing-masing mempunyai potensi yang berbeda baik dari segi luas
wilayahnya, sumberdaya alamnya, maupun sumberdaya manusianya. Alat tangkap yang
digunakan masyarakat sekitar untuk menangkap kepiting bakau adalah bubu lipat.
Penelitian ini dilaksanakan di perairan Muara Sungai Jenggalu dimulai dari
bulan Oktober 2015 sampai dengan bulan Februari 2016. Penelitian bertujuan untuk
mengetahui konstruksi alat tangkap bubu lipat dan jenis kepiting hasil tangkapan.
Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda survey yaitu
melakukan pengamatan langsung kelapangan guna untuk mendapatkan konstruksi alat
tangkap bubu lipat. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer
meliputi jumlah alat tangkap bubu lipat yang masih beroperasi di perairan Muara Sungai
Jenggalu, spesifikasi alat tangkap, metoda pengoperasian alat tangkap, daerah
penangkapan, jenis kepiting hasil tangkapan. Sedangkan data sekunder adalah data yang
berhubungan dengan tujuan penelitian ini yang digunakan sebagai data pendukung dan
diperoleh dari studi pustaka dan instansi yang terkait.
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 12 unit alat tangkap bubu lipat dan
bubu lipat kerucut 1 unit dengan mesh size 13/4 inci, alat tangkap bubu lipat memiliki 3
bagian yaitu rangka (frame), badan (body), dan mulut (funel). Bagian rangka terbuat
dari besi baja sedangkan badan dan mulut terbuat dari tali berbahan Polyethylen.
Ada 2 jenis kepiting yang tertangkap dengan menggunakan alat tangkap bubu
lipat di antaranya kepiting bakau (Scylla serrata) dan kepiting selasi (Scylla
paramamosain).
Kata kunci : Konstruksi, Bubu Lipat, Kepiting, Rangka
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.36355/semahjpsp.v1i2.159
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 SEMAH Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan
SEMAH (Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan) online ISSN 2580-0736 is published by Fakultas Perikanan Universitas Muara Bungo

11.png)




