PENGARUH PENGGANTIAN SEBAGIAN RANSUM KOMERSIL DENGAN AMPAS TAHU FERMENTASI TERHADAP BERAT KARKAS AYAM KAMPUNG
Abstract
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Jl. 3 Desa Perintis Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo yang mulai dilakanakan tanggal 05 Juni 2018 sampai dengan tanggal 15 Juli 2018. Penelitian ini dilakuan untuk mengetahui pengaruh penggantian sebagian ransum komersil dengan ampas tahu fermentasi terhadap berat karkas ayam kampung.
Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan enam perlakuan dan tiga ulangan dimana setiap unit terdiri dari dua ekor ayam kampung, adapun tingkat perlakuannya adalah : P0 dengan ransum komeril 100% tanpa dicampur dengan ampas tahu fermentasi, P1 dengan 95% ransum komersil dan 5% ampas tahu fermentsi, P2 dengan 90% ransum komersil dan 10% ampas tahu fermentasi, P3 dengan 85% ransum komersil dan 15% ampas tahu fermentasi, P4 dengan 80% ransum komersil dan 20% ampas tahu fermentasi, P5 dengan 75% ransum komersil dan 25% ampas tahu fermentasi.
Parameter yang diamati adalah berat karkas, persentase berat karkas, berat irisan karkas dada, paha, punggung, dan sayap. Data dari masing-masing parameter dianalisis dengan menggunakan analisis ragam dan jika perlakuan berpengaruh nyata, maka dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). Hasil analisis ragam menunjukan bahwa penggantian sebagian ransum komersil dengan ampas tahu fermentasi tidak berpengaruh nyata terhadap berat karkas, persentase berat karkas, persentase berat dada, persentase berat paha, persentase berat punggung dan persentase berat sayap ayam kampung (P>0,01).
Full Text:
PDFReferences
Duldjaman, M. 2004. Penggunaan ampas tahu untuk meningkatkan gizi pakan domba lokal. Media Peternakan. 27(3) : 107-110.
Lesson, S and JD. Summer. 1980. Production and carcass characteristic of the broiler chicken. Poultry Sci. 59 : 786-798.
Listiowati, E. Dan Roospitasari, K. 1992. Puyuh Tata Laksana Budi Daya Secara Konvensional. Penebar Swadaya, Jakarta.
Mahfudz, L. D. 2006. Ampas tahu fermentasi sebagai bahan pakan ayam pedaging. Caraka tani. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian vol 21 (1) : 39-45.
Mairizal, 1991. Penggunaan Ampas Tahu dalam Ransum Unggas. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Mathius, I. W., & Sinurat, A. P. (2001). Pemanfaatan bahan pakan inkonvensional untuk ternak. Wartazoa, 11(2), 20-31.
Mountrney G. J. Dan G. R. Parkhurst. 1995. 3rd ed. Poultry Product Technology. The Haworth Press, Inc. New York.
Muhgtadi TR dan Sugiyono. 1992. Ilmu Pengetahuan Bahan Pakan. Bogor : PAU IPB.
Nuraini. S, Latief, Sabrina. 2007. Potensi Neurospora crassa dalam meningkatkan kualitas onggok menjadi kaya β karoten. Laporan HB Tahap DIKTI. LembagaPenelitian Universitas Andalas Padang.
Parrakasi, A. 1991.Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Ruminansia. Universitas Indonesia. Jakarta.
Pasaribu, T. (2007). Produk fermentasi limbah pertanian sebagai bahan pakan unggas di Indonesia. Wartazoa, 17(3), 109-116.
Rasyaf, M. 1992. Seputar Makanan Ayam Kampung. Yogyakarta: Kanius.
Rasyaf, M. 2006. Manajement Beternak Ayam Bloiler Jakarta: Penebar Swadaya.
Rizal, Y. 2006. Ilmu Nutrisi Unggas. Andalas University Pres. Padang.
Sartika, T, dan S. Iskandar. 2007. Mengenal Plasma Nutfah Ayam Indonesia. Balai Penelitian Ternak. Bogor. 140 hlm.
Steel, R. D. dan S. H Torrie. (1994) Prinsip dan Prosedur Statistik suatu Pendekatan Biometrik.Jakarta :PT. Gramedia.
DOI: https://doi.org/10.36355/sptr.v1i1.224
1.png)





