PERBANDINGAN KOMPOSISI DAN DOSIS INOKULUM KAPANG Phanerochaete chrysosporium DAN Neurospora crassa DALAM PROSES FERMENTASI PAKAN TERNAK
Abstract
Dalam usaha peternakan pakan merupakan faktor terpenting yang harus diperhatikan karena 60 sampai 70% biaya produksi dihabiskan untuk biaya pakan. Untuk mengurangi biaya pakan tersebut biasanya peternak mengganti pakan komersil dengan pakan alternatif dengan memanfaatkan potensi lokal yang ada salah satunya adalah limbah buah durian dan ampas tahu. Namun ada beberapa kendala dalam pemberian pakan alternatif tersebut yaitu kandungan nilai gizi yang rendah seperti protein kasar yang rendah dan kandungan serat kasar yang tinggi. Untuk itu perlu dilakukan upaya agar pakan alternatif tersebut memiliki kandungan gizi yang tingggi salah satunya adalah dengan melakukan proses fermentasi. Fermentasi merupakan proses biologis yang melibatkan mikroorganisme dalam perombakan bahan pakan sehingga mudah untuk dicerna dengan bantuan enzim-enzim yang dihasilkan mikroorganisme tersebut dan juga dapat meningkatkan kandungan protein kasar bahan tersebut. Adapun mikroorganisme yang digunakan dalam penelitian ini adalah kapang Phanerochaete chrysosporium dan Neurospora crassa yang terkenal mampu merombak serat kasar yang tinggi sehingga mudah untuk dicerna dan memiliki kandungan protein yang tinggi pula. Penelitian ini melihat perbandingan terbaik antara komposisi dan dosis inokulum kapang phanerochaete chrysosporium dan neurospora crassa terhadap protein kasar dan serat kasar bahan limbah buah durian dan ampas tahu. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh komposisi dan dosis inokulum terhadap nilai gizi bahan limbah buah durian dan ampas tahu.
Kata kunci : Limbah buah durian dan ampas tahu, fermentasi, kapang Phanerochaete
chrysosporium dan Neurospora crassa
Full Text:
PDFReferences
Guntoro, E. J. 2015. Evaluasi Kualitas Nutrisi
Limbah Buah Durian Ampas Tahu
Fermentasi Dengan Phanero chaete
chrysosporium Dan Neuro spora crassa.
Tesis. Fakultas Peternakan. Universitas
Andalas. Padang
Badan Pusat Statistik, 2011. Data Areal
Perkebunan Sumatera Barat Tahun 2011.
Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera
Barat.
Buckle, K. A. R. A. Edward, D., H. Fleed dan
M. Wooton. 1987. Ilmu Pangan
Penerjemah Adiono dan H. Purnomo. UI
Press. Jakarta.
Carlile, M dan S. W. Watkinson. 1995. The
Fungi academic press. Inc, London.
Dhawele, S. S. and K. Katrina .,1993.
Alternative methods for production of
staining of Phanerochaete chrysos
poriumbacyodospores. J. Aplied and
Envronment.
Fardiaz, S. 1989. Fisiologi fermentasi. PAU.
IPB. Bogor.
Howard, R.T., Abotsi, E., Jansen van rensburg,
E.L., and Howard, S., 2003,
Lignocellulose biotechnology : Issue of
bioconversion and enzyme production,
African journal of biotech., 2, 602 – 619.
Nuraini. 2006. Potensikapang karoteno genik
untuk memproduksi pakan sumber
β-karoten dan pengaruhnya terhadap
ransum ayam pedaging dan petelur.
Disertasi. Program Pasca sarjana.
UniversitasAndalas. Padang.
Nuraini, Sabrina and Sulina A. Latif. 2009.
Improving the quality of tapioca by
produduct through fermentation by
Neurospora crassa to produce β-carotene
bich feed. Pakistan jurnal of nutrition.
Andalas University, Padang.
Simangunsong, E. 2014, Pengaruh fermen- tasi
campuran limbah buah durian dan
ampas tahu dengan phanero- chaete
chrysosporium dan neuro-spora crassa
terhadap perubahan protein kasar, serat
kasar dan retensi nitrogen. Skripsi.
Fakultas Peter- nakan. Universitas
Andalas. Padang.
Steel, R. G. dan J. H. Torrie. 1991. Prinsip dan
prosedur statistika suatu pendekatan
biometrik. Ed2Cet 2. Alih bahasa oleh
bambang sumantri. Gramedia pustaka
Utama. Jakarta.
DOI: https://doi.org/10.36355/sptr.v1i1.95
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
1.png)





