RESPON PERTUMBUHAN, DAN HASIL TANAMAN CABAI MERAH SISTEM TUMPANG SARI RUMPUT GAJAH ,KUNYIT DAN BAWANG DAYAK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INTENSIF DAN CARA BIASA

Budi Prastia, Bela Putra

Abstract


Kendala utama rendahnya produksi cabai skala nasional adalah masih terbatasnya teknologi budidaya yang dimiliki akibat kurangnya informasi teknologi, sehingga perkembangan teknologi yang semakin maju memerlukan perbaikan atau modifikasi komponen teknologi budidaya yang sudah diterapkan petani untuk meningkatkan pendapatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh paket teknologi budidaya tanaman intensif terhadap kesehatan pertumbuhan dan hasil cabai merah yang terlindung dari serangan hama. Penelitian ini menggunakan metode uji T untuk menguji dua variabel dengan 3 ulangan. Tabel yang digunakan untuk membandingkan uji statistik dan statistik aritmatika adalah tabel t. Paket teknologi budidaya cabai intensif yang ditumpangsarikan dengan tanaman kunyit, bawang Dayak dan rumput gajah.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa tinggi tanaman rumput gajah, tinggi tanaman kunyit, tinggi tanaman cabai merah, jumlah daun tanaman kunyit tidak berbeda nyata, tetapi berbeda pada jumlah rumpun. rumput gajah, tinggi tanaman Dayak, jumlah daun bawang Dayak, dan hasil cabai merah berbeda nyata. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan paket teknologi intensif lebih baik untuk tanaman pokok cabai merah tetapi untuk tanaman sela tergantung pada keawetan dan kesesuaian jenis tanaman yang diadopsi.

 

Kata kunci:   cabai merah, kunyit, bawang dayak, rumput gajah, paket teknologi intensif, teknologi biasa

 

ABSTRACT

 

               The main obstacle to the low national scale production of chili is the limited cultivation technology that is owned due to a lack of technological information, so that increasingly advanced technological developments require improvements or modifications to existing cultivation technology components applied by farmers to increase income.  The purpose of this study was to determine the effect of intensive crop cultivation technology packages on the health of growth and yield of red chilies which are protected from pests.  The study used the T test method to test two variables with 3 replications. The table used to compare the test statistics and arithmetic statistics is the t table.  An intensive chilli cultivation technology package that is intercropped with turmeric plants, Kalimantan onions and elephant grass.  The results showed that the height of the elephant grass plant, the height of the turmeric plant, the height of the red chili plants, the number of leaves of the turmeric plant, was not significantly different, but it was different in the number of clumps of elephant grass, the height of Dayak plants, the number of Dayak leeks, and the yield of red chilies real difference.  So the conclusion is that the application of an intensive technology package is better for red chili staple crops but for intercropping plants it depends on the durability and suitability of the types of plants adopted.Keywords :    red chilies, turmeric, Dayak onions, elephant grass, intensive technology packages, ordinary   technology

Full Text:

PDF

References


DAFTAR PUSTAKA

Balitbangtan. 2007. Petunjuk teknis lapang pengelolaan panaman terpadu (PTT) padi sawah irigasi. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Jakarta. 27p.

Balitbangtan. 2008. Panduan umum pengelolaan tanaman terpadu jagung. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Jakarta. 27p.

Cahyaning,R. 2019. Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Bawang Sabrang (Eleutherine americana Merr) Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Ayam Pada Berbagai Jenis Mulsa . Skripsi .Universitas Muhammadiyah Sumatrera Utara

Harpenas, Asep & R. Dermawan. 2010. Budidaya Cabai Unggul. Penebar

Swadaya. Jakarta.

Juergen S. Marassing , W. B. Kaunang, F. Dompas dan N. Bawole ( 2013 ) rumput gajah dwarf.

Kariyasa, I.K. dan B.M. Sinaga. 2004. Faktor-faktor yang mempengaruhi prilaku pasar jagung di Indonesia. Jurnal Agroekonomi 22(2):167-193. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian. Badan Penelitia dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian.

Nurfalach, Devi Rizqi (2010). Budidaya Tanaman Cabai Merah (Capsicum annum L) Di UPTD Pembibitan Tanaman Hortikultura Desa Pakopen Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang Tugas Akhir di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Jurusan/Program Studi DIII Agribisnis Minat Hortikultura dan Arsitektur Pertamanan

Prabaningrum, L & Moekasan, T 2014, ‘Pengelolaan organisme pengganggu tumbuhan pada budidaya cabai merah di dataran tinggi’, J. Hort., vol. 24, no. 2, pp. 179–188.

Pramudyani, L., Qomariah, R., dan Yassin, M . 2012. Tumpangsari Tanaman Cabai Merah Dengan Bawang Daun Menuju Pertanian Ramah Lingkungan. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Selatan Jalan Panglima Batur Barat 4 Banjarbaru-Kalimantan Selatan lelyahya@yahoo.co.id – 081334520136

Prasetyo, Prasetyo and Entang Inoriah , Sukardjo and Hesti , Pujiwati (2009). Produktivitas Lahan dan NKL pada Tuumpang Sari Jarak Pagar dengan Tanaman Pangan. Akta Agrosia, 12 (1). pp. 51-55. ISSN 1410-3354

Setiawati, W, Sumarni, N, Koesanoriani, Y, Hasyim, A, Uhan, TS & Sutarya, R 2013, ‘Penerapan tehnologi pengendalian hama terpadu pada tanaman cabai merah untuk mitigasi dampak perubahan iklim’, J. Hort., vol. 23, no. 2, pp. 174–183.

Syuryawati dan Faesal,2014. Kelayakan Finansial Penerapan Teknologi Budi Daya Jagung pada Lahan Sawah Tadah Hujan. Balai Penelitian Tanaman Serealia Jl. Dr. Ratulangi 274 Maros, Sulawesi Selatan, Indonesia.

Zulkifli AK, Adli Yusuf, Amrizal,T. Iskandar, M. Adil, M. Nasir Ali, Buchari Sulaeman, Roswita, A.Azis, T.M. Fahrizal, Zulkifli Umar, T.Djuanda, 2000 . Rakitan Teknologi Budidaya Cabai Merah. pengkajian SUT Cabai Merah LPTP Banda Aceh

T. Islami dan WH. Utomo,1995. Hubungan tanah, air dan tanaman.Jurnal, IKIP Semarang.

Tingey and steffens. 1991. Potato Glandular Trichomes, Devensive Activity against Insect Attack. ACS

Symposium SeriesVol. 449 ISBN13: 9780841218970eISBN: 9780841213050 American Chemical Society

Wardhana, W. 2010. Pengaruh waktu tanam terhadap pertumbuhan dan pruduksi pada sistem tanam tumpangsari ubi jalar dan jagung manis. Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian. IPB.




DOI: https://doi.org/10.36355/jsa.v5i2.460

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Jurnal Sains Agro



JSA (Jurnal Sains Agro)  online ISSN 2580-0744 is published by Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muara Bungo 

 

View My Stats