PENAMPAKAN KARAKTER AGRONOMI PADA 26 GENOTIPE PADI LOKAL KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

Chairil Ezward, Elfi Indrawanis, A. Haitami, Wahyudi Wahyudi

Abstract


Tanaman padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman pangan penting di Kabupaten Kuantan Singingi. Karena beras menjadi sumber bahan makanan pokok masyarakatnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakter agronomi 26 genotipe padi lokal Kabupaten Kuantan Singingi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) non Faktorial, terdiri dari 26 genotipe padi lokal sebagai perlakuannya. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan 26 genotipe  padi lokal berpengaruh nyata terhadap semua parameter pengamatan. Pada pengamatan jumlah anakan produktif, genotipe yang paling banyak jumlah anakan produktifnya terdapat pada genotipe PL25 (Saronda kuning) yaitu 11,49 batang. Pada pengamatan jumlah anakan hampa, genotipe yang paling sedikit jumlah anakan hampa adalah genotipe PL03 (Pandan wangi F4), PL10 (Limbayang), PL17 (Pulut kari) dan PL24 (Padi gondok) yaitu 0,24 batang. Pada pengamatan jumlah bulir permalai, yang paling banyak jumlah bulir permalai adalah genotipe PL09 (Samo putiah) yaitu 298,67 bulir. Pada pengamatan Berat Gabah Kering (gram/plot), genotipe yang paling berat adalah genotipe PL05 (Padi Ronda putiah) yaitu 102,19 (gram/plot). Pada pengamatan Berat Gabah Kering (ton/hektar), genotipe yang paling berat adalah genotipe PL05 (Padi Ronda putiah) yaitu 1,62 ton/hektar.

 

Kata kunci : Genotipe padi lokal, Kabupaten Kuantan Singingi, Karakter Agronomi.

The rice plant is an important food crop in the Kuantan Singingi district. Bicause rice is a source of staple food. The purpose of this study was to determine the agronomic characters of 26 lokal rice genotypes of Kuantan Singingi Regency. The method used in this research is a non factorial randomized block design method, consisted of 26 local rice genotypes as treatment. The result showed that 26 local rice genotypes significantly affected all the observed parameters. On the observation, the highest number of productive tillers was PL25 (Saronda kuning) treatment, namly 11,49 stems. On the observation, the number of empty tillers was the least PL03 (Pandan wangi F4), PL10 (Limbayang), PL17 (Pulut kari) dan PL24 (Padi gondok) was 0,24 stems. In observation, the most number of bullets was PL09 (Samo putiah), namely 298,67. In the observation of dry grain weight (grams/plot) was PL05 (Padi Ronda putiah) namely 102,19 grams/plot. In the observation of dry grain weight (tones/hectare) was PL05 (Padi Ronda putiah) namely 1,62 (tones/hectare).

 

Keywords : Local rice genotypes, Kuantan Singingi Regency, Agronomic Character 

 


Full Text:

PDF

References


Anhar, R., H. Erita. dan Efendi. 2016. Pengaruh dosis pupuk urea terhadap pertumbuhan dan produksi plasma nutfah padi lokal asal Aceh. Jurnal Kawista. 1(1): 30-36

Badan Pusat Statistik. 2018. Ringkasan Eksekutif Luas Panen dan Produksi Beras di Indonesia 2018 “Executive Summary 2018 Harvested Area and Rice Production in Indonesia”. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Badan Pusat Statistik. Jakarta-Indonesia. Hal 7.

Badan Pusat Statistik. 2019. https://jateng.bps.go.id/ news/ 2019/ 09/19/293/kira-kira-berapa-ya-jumlah-penduduk-indonesia- di- tahun - 2020 -. html

Badan Pusat Statistik (BPS). 2019. Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Padi Menurut Provinsi, 2018-2019. Badan Pusat Statistik. Jakarta-Indonesia, Hal 1. https://www.bps.go.id/dynamictable/2019/04/15/1608/luas-panen-produksi-dan-produktivitas-padi-menurut-provinsi-2018.html. di unduh tanggal 28 Februari 2020

Cepy dan W. Wayan. 2011. Pertumbuhan dan hasil tanaman padi (Oryza sativa L.) di media vertisol dan entisol pada berbagai teknik pengaturan air dan jenis pupuk. Jurnal Crop Agro 4(2): 49-56

Dinas Tanaman Pangan Kabupaten Kuantan Singingi. 2014. Laporan Tahunan. Kabupaten Kuantan Singingi

Dinas Pertanian Kabupaten Kuantan Singingi. 2019. Laporan Tahunan. Dinas Pertanian Kabupaten Kuantan Singingi

Ezward. C, Irfan. S, Nalwida. R, Indra. D. 2019. Upaya Pengembangan Genotipe Padi Lokal Kabupaten Kuantan Singingi. Jurnal Sains Agro. Vol. 4. No. 2. (Artikel review)

Ezward. C, Irfan. S, Nalwida. R, Indra. D. 2020. Identifikasi karakter vegetatif Beberapa genotipe padi lokal Kabupaten kuantan singingi. Jurnal Menara Ilmu. Vol. 14, No. 2 Hal : 12-22.

Febrialdi. A. 2017. Kondisi Beberapa Plasma Nutfah Non Kayu Disekitar Hutan Kecamatan Rantau Pandan muaro Bungo. Jurnal Sains Agro. Vol 2 Nomor 1.

Gardner, F, P., R. B. Pearce dan R.I. Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Universitas Indonesia Press. Jakarta

Hairmansis A., Aswidinnor H., Trikoesooemangtyas, dan Suwarno. (2005). Evaluasi daya pemulih kesuburan padi lokal dari kelompok tropical japonica. Bogor, Buletin Agron (33) : 1-6

Hanum. C. 2008. Teknik Budidaya Tanaman. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta

Harjadi, S, S, M, M. 1991. Pengantar Agronomi. PT. Gramedia. Jakarta

Hasanah,I. 2007. Bercocok Tanam Padi. Azka Mulia Media. Jakarta.

Herawati, W.D 2012. Budidaya Padi. Javalitera . Jogyakarta

International Rice Research Institute[IRRI]. 2002. Rice standard evaluation system. [diunduh 16 Agustus 2020] Tersedia pada http://www.knowledgebang.irri.org

Iskandar J. 2001. Manusia, Budaya, dan Lingkungan: Kajian Ekologi Manusia. Humaniora Utama Press. Bandung

Istiyastuti, dan T Yanuharso. 1996. Berbudi Daya aneka Tanaman Pangan. Trigenda Karya. Bandung. 108 Hal

Jumin, H, B. 2005. Dasar-dasar Agronomi Edisi Refisi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta

Kafisa, S. 2016. Uji Perbedaan Sistem Jajar Legowo Terhadap Beberapa Varietas Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Pada Sawah Tadah Hujan. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Sumatra Utara. Medan.

Mangoendidjojo, W. 2003. Dasar-dasar Pemuliaan Tanaman. Yogyakarta

Manurung, S.O. dan M. Ismunadji. 1988. Padi : Morfologi dan fisiologi padi. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Bogor

Muchtadi, T.R. 2006. Kebijakan Ristek dalam Meningkatkan Kegiatan Penelitian Keanekaragaman Hayati. Lokakarya Nasional “Keanekaragaman Hayati di Ujung Tanduk”. Organisasi Profesi Ilmiah dan LIPI. Jakarta, 18-19 Desember 2006

Nafisah, A.A. Daradjat, B. Suprihatno, dan Triny S.K. 2007. Heritabilitas karakter ketahanan hawar daun bakteri dari tiga populasi tanaman padi hasil seleksi daur siklus pertama. Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan 26(2): 100-105

Nofiardi. E, Sarbino, Fadjar.R. 2016. Fluktuasi Populasi dan Keparahan Serangan Walang Sangit (Leptocorisa oratorius F.) pada Tanaman Padi di Desa Sejiram Kecamatan Tebas Kabupaten Sambas. Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Untan. Jurnal yang diterbitkan oleh Universitas Tanjungpura. Volume 5 Nomor 2. Hlm : 1-10

Norsalis E. 2011.Padi Gogo Dan Padi Sawah. Diakses dari http://repository.usu.ac.id/bitstream/123 456789/17659/4/Chapter%20II.pdf. Pada 5 Desember 2011.

Nurlaili. 2011. Optimalisasi Cahaya Matahari pada Pertanaman Padi (Oryza sativa L.) System of Rice Intensification (SRI) Melalui Pendekatan Pengaturan Jarak Tanam. Agronobis. 3 (5): 22­27.

Plantamor, 2008. Tanaman http:/ /www. plantamor. com/ indeks.php? plant=(926)(2008) Diakses pada tanggal 7 mei 2012

Purwasasmita.2012 Padi SRI Organik Indonesia. Penebar Swadaya. Jakarta. 136-138 hal.

Rahayu, T. 2009. Budidaya Tanaman Padi dengan Teknologi MiG-6 plus. BPP Teknologi dan Mig Plus.

Riau Online, BeritaTaluk Kuantan. 2020. https://www.riauonline.co.id/ riau/ rantau-kuantan/ read/ 2019/ 12/ 03/ dinas-pertanian-kuansing-salurkan-51.6543-benih-padi, di unduh 09 oktober 2020

Sadjad, S. 1993. Kuantifikasi Metabolisme Benih. PT. Gramedia. Jakarta

Simatupang, S. 1997. Pengaruh pemupukan Boraks terhadap pertumbuhan dan Mutu tanaman Sayuran. Jurnal Hortikultura 6 (5) : 456-469

Sudjijo, M. Dan N. Saipinus. 1995. Pengujian varietas kubis bunga yang sesuai untuk ekspor. Jurnal Hortikultura 5 (1) : 102-105

Suprihatno. B, Daradjat. AA, Satoto, Baehaki. S.E, I.N.Widiarta, Agus. S.S, Dewi. I, Ooy. S.L dan Sembiring. H. 2009. Deskripsi Varietas Padi. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian

Sutoyo, 2001. Morfologi dan Klasifikasi Tanaman Padi. http// mukegile08. wordpress.com/ 2011/ 06/ 08/ morfologi-dan-klasifikasi-tanaman-padi/Diakses 2 Mei 2012

Tarigan. EE, Ginting. J dan Meiriani. 2013. Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Varietas Padi Gogo Terhadap Pemberian Pupuk Organik Cair. Jurnal Agroekoteknologi. Volume 2, Nomor 1. hlm : 113-120

Trias Sitaresmi, Rina H. Wening, Ami T. Rakhmi, Nani Yunani, dan Untung Susanto. 2013. Pemanfaatan Plasma Nutfah Padi Varietas Lokal dalam Perakitan Varietas Unggul. Iptek Tanaman Pangan, Vol. 8 NO. 1

Wingin G. 1976. Buginese Agriculture in Tidal Swamps of South Sumatera. Lembaga Pusat Penelitian Pertanian. Bogor

Yoshida, T., A. Zubair, S. Rosniawaty, dan R. Setiamihardja. 2009. Genetic background of Indonesia rice germplasm and the relationship to performance and eating quality. Jpn. J. Crop. Sci. 78: 335-343.

Yulina, N. 2020. Uji 14 Genotipe Padi Lokal Kab. Kuantan Singingi Terhadap Tinggi Tanaman, Umur Panen, Jumlah Anakan, dan Berat Panen. Skripsi Program Studi Agroteknologi. Fakultas Pertanian. UNIKS




DOI: https://doi.org/10.36355/jsa.v5i2.464

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Jurnal Sains Agro



JSA (Jurnal Sains Agro)  online ISSN 2580-0744 is published by Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muara Bungo 

 

View My Stats