PENGARUH PEMBERIAN VERMIKOMPOS TERHADAP BIBIT KOPI VARIETAS ROBUSTA (Coffea canephora
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dan mendapatkan dosis pupuk Vermikompos yang terbaik terhadap pertumbuhan bibit bibit kopi Robusta (Coffea canephora), yang dilakukan di Desa Pasar Masurai Kecamatan Lembah Masurai Kabupaten Merangin Provinsi Jambi. Dengan ketinggian tempat ± 540 m dpl, dengan suhu 20-280 C, dan pH tanah 5-6,5. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2020 sampai Juni 2020.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan yaitu : V0 (tanpa pemberian Vermikompos), V1 (pupuk Vermikompos dosis 37,5 g/10 kg tanah, V2 (pupuk Vermikompos dosis 75 g/10 kg tanah), V3 (pupuk Vermikompos dosis 112,5 g/10 kg tanah) dan V4 (pupuk Vermikompos dosis 150 g/10 kg tanah). Adapun parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman (cm), diameter batang (mm), jumlah daun (helai) dan luas daun total (cm2). Untuk mengetahui pertumbuhan bibit kopi varietas Robusta (Coffea canephora)terhadap pemberian pupuk Vermikompos dianalisis secara statistik dengan menggunakan analisis ragam, apabila berpengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji jarak Berganda Duncan Multipe Range Test (DMRT) pada taraf 5 %.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian vermikompos berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman (cm), diameter batang (mm), jumlah daun (helai) dan luas daun total (cm2) bibit kopi varietas Robusta (Coffea canephora). Perlakuan V2 merupakan dosis yang optimal untuk diameter batang (mm), jumlah daun (helai) dan luas daun total (cm2) sedangkan V3 adalah dosis yang optimal untuk tinggi bibit kopi varietas Robusta (Coffea canephora)
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Badan Pusat Statistik Kabupaten Merangin. 2019. Kabupaten Merangin Dalam Angka 2019. https://meranginkab.bps.go.id. diakses 20 November 2019.
Badan Pusat Statistik. 2018. Statistik Kopi Indonesia 2017. http://www. bps.go.id. diakses 20 November 2019.
Bey, Y., W. Syafii dan Sutrisna. 2006. Pengaruh Pemberian Giberelin (ga3) dan Air Kelapa Terhadap Perkecambahan Biji Anggrek Bulan (Phalaenopsisambilis BL) secara In Vitro. Jurnal Universitas Riau. Pekanbaru.
Buldani, D. 2011. EBook_Mengungkap Rahasia Bisnis Kopi Luwak. Cicalengka, Bandung.
Direktorat Jenderal Perkebunan. 2019. Luas Areal dan Produksi Kopi Menurut Provinsi di Indonesia, 2015-2019. http://www.ditjenbun.pertanian.go.id. Diakses 20 November 2019.
Gardner, Franklin. P., R. BrentPearce., Roger. L. Mitchell. 1991. Physiologi of Crop Plant. Diterjemahkan oleh Herawati Susilo. Fisiologi Tanaman Budadaya. UI-Press. Jakarta.
Hakim, N., M. Y. Nyakpa, A.M. Lubis S. G. Nugroho, M.R. Saul,M.A. Diha, G.B Hong, dan H. Bailey. 1986. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung. Lampung
Hardjowigeno, S. 2007. Ilmu Tanah. Akademika Presindo. Jakarta.
Harjadi, S. 2009. Zat Pengatur Tumbuh. Penebar Swadaya. Jakarta.
Irmayanti, 2012. Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Sawi Hijau Brassica juncea L. Terhadap Variasi Formulasi Nutrisi pada Sistem Aeroponik. Jurusan Biologi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Hasanuddin. Makassar.
Jumin, H. B. 1986. Ekologi Tanaman. Penerbit Rajawali. Jakarta
Kementerian Pertanian, 2018. 2021, Konsumsi Kopi Indonesia Diprediksi Mencapai 370 Ribu Ton (Konsumsi Kopi Nasional (2016-2021)). Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Sekretariat Jenderal - Kementerian Pertanian. Jakarta
Lingga, P dan Marsono. 2013. Petunjuk Pengunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta.
Pertiwi, I. dan Ardian. 2016. Pemberian Pupuk Vermikompos pada Bibit Kopi Robusta (coffea canephora Pierre). JOM Faperta Vol. 3 No 1 Februari 2016. Diunduh Oktober 2019.
Rekhina, O. 2012. Pengaruh Pemberian Vermikompos dan Kompos Daun serta Kombinasinya Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Sawi (Barssica juncea ‘Toksakan’). Departemen Biologi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Negeri Yogyakarta.
Salisburry dan Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan. Bandung. Penerbit ITB Bandung.
Sarief, S. 1986. Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. Pustaka Buana. Bandung.
Steel, R, G, D dan J,H,Torrie. 1994. Prinsip dan Prosedur Statistika Suatu Pendekatan BO Metrik. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Sucofindo Laboratory Makassar Branc, 2000. Data Sekunder; Brosur Hasil Pengujian Laboratorium Pupuk Organik Plus (PO Plus) Produk Kascing Cap Bulu Dua. C.V. Akmal. Makassar.
Suriatna, S. 2002. Metode Penyuluhan Pertanian. PT. Medyatama Sarana Perkasa. Jakarta.
Sutanto, R.2002. Penerapan Pertanian Organik. Permasyarakatan dan Pengembangannya. Kanisius Jakarta.
Sutedjo, M.M. 2010. Pupuk dan Cara Pemupukan. Rineka Cipta. Jakarta.
Wijaya, K. A. 2008. Nutrisi Tanaman. Prestasi Pustaka Publisher. Jakarta.
Zahid, A. 1994. Manfaat ekonomis dan ekologi daur ulang limbah kotoran ternak sapi menjadi kascing. Studi Kasus Di PT. Pola Nusa Duta, Ciamis. Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
DOI: https://doi.org/10.36355/jsa.v6i2.656
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Eko Saryanto, Acep Sopandi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
JSA (Jurnal Sains Agro) online ISSN 2580-0744 is published by Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muara Bungo
View My Stats